STROKE
Stroke
merupakan penyakit yang berbahaya karena menjadi penyebab kematian yang tinggi
setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke merupakan suatu serangan mendadak
yang terjadi di otak dan menyebabkan pembuluh darah pecah. Serangan stroke
terjadi ketika suplai darah ke otak tiba-tiba terganggu sehingga sel-sel pada
otak mengalami kerusakan. Pengaruh yang diakibatkan stroke adalah fungsi
kognitif, fungsi komunikasi, fungsi fisik, dan fungsi sosioemosional (Djohan, 2006).
Stroke
dibagi menjadi dua yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik
adalah stroke yang diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah, sedangkan
stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan karena pendarahan diotak
(Junaidi, 2008).
Faktor
risiko yang memicu terjadinya stroke antara lain hipertensi, diabetes mellitus,
dan dislipidemia. Stres merupakan faktor pendukung yang dapat memicu stroke.
Stress dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi merupakan faktor risiko yang
potensialkarena dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak atau
penyempitan pembuluh darah otak yang mengakibatkan sel-sel otak mati. Pada
lansia risiko terjadinya stroke lebih besar dua kali lipat disbanding dengan
dewasa tengah. Hal ini terkait dengan faktor gaya hidup yang bermalas-malasan
pada usia muda, stress yang tinggi, kurang olahraga, banyak mengkonsumsi
makanan junkfood, merokok, dan lain-lain. Stress yang bersifat konstan dan
terus menerus akan mempengaruhi system hemostasis. Adrenalin yang bekerja sinergis dengan sistem saraf simpatis berpengaruh
terhadap peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Hal tersebut akan
memperberat arterosklerosis (Herke, 2006). Penurunan kualitas hidup pada
penderita stroke akan memicu stres yang cukup tinggi.
Pada
kasus stroke akan menyebabkan penderita menjadi ketergantungan pada orang lain.
Pada lansia stroke akan menurunkan fungsi fisik seperti Aktifitas Fisik
Sehari-hari (AHS). Lansia dengan stroke akan mengalami masalah musculoskeletal
seperti gemetar pada tangan (tremor), vertigo, ketidakmampuan menelan,
penurunan kesadaran, koma, gangguan daya ingat, gangguan penglihatan, gangguan
pendengaran, dan gangguan motoric pada lidah, mulut, rahang, dan pita suara.
Tidak hanya fisik stroke juga menyebabkan fungsi psikologis dan emosi berubah.
Hal-hal tersebut dapat berpengaruh pada aktifitas lansia. Perubahan fisik pada
lansia yang mengalami stroke akan mengganggu AHS dan meningkatkan tingkat
ketergantungan pada orang lain.
Masalah
kesehatan yang muncul karena stroke sangat bervariasi., tergantung pada luas
daerah pada otak yang mengalami infark atau kematian jaringan dan lokasi yang
terkena (Rasyid & Lyna, 2007). Penderita stroke sering kali mengalami
afasia atau kesulitan bicara. Salah satu terapi wicara untuk memperbaiki ucapan
pada penderita stroke dengan afasia motorik adalah dengan terapi AIUEO.
Gangguan berbicara dan komunikasi dapat diperbaiki dengan terapi AIUEO untuk
menggerakkan lidah, bibir, otot wajah, dan mengucapkan kata-kata.
Salah
satu rehabilitasi untuk stroke adalah Range of Motion (ROM). ROM dibagi menjadi
dua yaitu ROM aktif dan ROM pasif. Latihan ROM bertujuan untuk melemaskan
anggota tubuh yang kaku akibat stroke. Latihan ROM dapat menimbulkan rangsangan
sehingga dapat mengaktivasi proses kimiawi neuromuskuler dan muskuler sehingga
meningkatkan kekuatan otot. ROM juga dapat mencegah kontraktur dan dapat
memberikan dukungan psikologis.
Latihan
ROM dapat dikolaborasikan dengan teknik relaksasi seperti terapi musik klasik. Musik
klasik dapat memperbaiki mood, emosi, interaksi sosial, dan pemulihan lebih
cepat pada penderita stroke. Musik klasik dapat mengurangi ketegangan dan
memperbaiki koordinasi tubuh. Oleh karena itu music mempengaruhi kelenturan ,
kekuatan otot, dan ketegangan otot. Ketegangan saat ROM dapat diatasi dengan
musik klasik. Music memotivasi pelepasan hormon pada tubuh, seperti hormone
endgorpin yang berfungsi membuat seseorang rileks dan dalam kondisi nyaman yang
akan membuat fungsi kerja otak menjadi maksimal. Latihan ROM pasif yang dikombinasikan
dengan musik memiliki hasil yang lebih bagus dari pada latihan ROM pasif saja.